tunasdayavetama.com
Toxoplasma pada Kucing Berbahaya Bagi Manusia?

Toxoplasma pada Kucing Berbahaya Bagi Manusia?

Kucing sampai saat ini dianggap sebagai hewan penyebab toxoplasmosis. Hal ini menjadi penyebab utama beberapa orang enggan untuk memelihara kucing sebagai hewan kesayangannya. Pada beberapa kejadian memang kucing menjadi media penularan utama pada kasus toxoplasmosis, tapi Vetamers harus tahu bahwa tidak semua kucing dan tidak hanya kucing yang dapat menularkan penyakit toxoplasmosis!

Jadi Apasih sebenarnya Toxoplasmosis itu?

Toxoplasmosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii yang dapat menyerang manusia dan hewan berdarah panas, sehingga infeksi ini bersifat Zoonosis karena dapat menular dari hewan ke manusia.

Lalu, bagaimana Toxoplasma gondii ini bisa menginfeksi banyak spesies hewan bahkan manusia?

Penyebab utama infeksi Toxoplasma ini dimulai dari kucing sebagai inang utama. Selanjutnya feses kucing akan membantu menyebarkan parasit ini. Feses yang dikeluarkan oleh kucing yang terinfeksi, akan menghasilkan jutaan ookista infektif selama berbulan-bulan pada kondisi yang sesuai. Ookista ini akan menyebar di lingkungan dan mencemari air, tanaman, dan hewan-hewan yang ada disekitarnya. Hewan-hewan selain kucing, seperti hewan ternak dan tikus, berperan sebagai inang perantara. Ookista yang tertelan inang perantara, akan berkembang menjadi takizoit yang berada dalam aliran darah, dan selanjutnya menetap dalam berbagai orang tubuh seperti jantung, otak, dan otot-otot (daging) dalam bentuk kista bradizoit yang bisa menjadi sumber penularan bagi manusia jika mengkonsumsi daging yang terkontaminasi (Alexander dan Melanie, 2002).

siklus hidup toxoplasma
Siklus Penularan Toxoplasma dari Kucing ke Manusia

Apakah setiap kucing memiliki parasit toxoplasma pada tubuhnya?

Jawabannya adalah TIDAK!

Parasit ini masuk ke tubuh kucing berawal dari apa yang dimakannya. Misalnya tikus, burung kecil, daging mentah atau makanan lain dengan higienitas yang buruk yang sudah tercemar tanah dan debu yang mengandung toxoplasma didalamnya. Toxoplasmosis kerap menginfeksi kucing liar atau kucing peliharaan yang sering diberikan daging mentah.

Kucing yang dibiarkan berkeliaran bebas diluar rumah memiliki risiko terinfeksi Toxoplasma jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kucing yang dipelihara didalam rumah. Hal ini dapat terjadi karena kucing liar atau yang bebas berkeliaran diluar rumah kemungkinan memakan tikus yang terinfeksi Toxoplasma gondii atau melalui kontaminasi ookista yang ada di lingkungan (Hanafiah dkk., 2015)

 

Bagaimana cara mendeteksi apakah kucing kita bebas dari Toxoplasmosis?

Vetamers! Sebagai pet owner kita harus aware terhadap kesehatan anabul kita, salah satunya mengenai infeksi Toxoplasmosis ini, karena Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yang dapat menular juga kemanusia maka kita harus berhati-hati juga.

Konsultasikan Kesehatan anabul kalian ke dokter hewan dan mintalah untuk melakukan pemeriksaan Toxoplasmosis secara berkala!

Metode yang paling mudah adalah dengan pemeriksaan menggunakan Rapid Test Kit Zr-Bio Toxoplasma AB. Rapid tes kit merupakan alat diagnose cepat, mudah dan akurat untuk mendeteksi adanya infeksi toxoplasmosis.

Daftar Pustaka

Alexander J. da Silva, PhD; Melanie Moser. 2002. Toxoplasmosis (Toxoplasma gondii). Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Hanafiah, M. 2015. Faktor Risiko Infeksi Toxoplasma gondii pada Kucing Domestik yang Dipelihara di Yogyakarta. Jurnal Kedokteran Hewan. 9 (1) : 55-58.

Penulis

Drh Puspita Dwi Laudiyah

Waspadai Ring Worm pada Hewan Kesayangan

Waspadai Ring Worm pada Hewan Kesayangan

Ringworm atau dermatofitosis disebabkan oleh infeksi kapang / jamur di jaringan yang mengandung keratin seperti stratum korneum kulit, rambut dan kuku. Penyakit kulit ini tidak berakibat fatal dengan tingkat mortalitas rendah namun sangat mengganggu kenyamanan, menurunkan kualitas hidup dan estetika tampilan pet serta dapat menular antar pet.Umumnya penyakit ini bersifat kronik dan berulang. Kerugian ekonomis dapat terjadi karena kerusakan kulit dan rambut atau bobot badan turun karena hewan menjadi tidak tenang serta adanya risiko zoonosis (Kotnik, 2007). Kedekatan pet dengan manusia/ owner mempermudah penularan ringworm ke manusia. 

Dermatofita merupakan kelompok kapang di kulit superfisial/permukaan yang terdiri dari 3 genus, yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton. Infeksi dermatofita di anjing dan kucing dapat disebabkan oleh beberapa jenis kapang seperti Microsporum canis, Microsporum gypseum, Tricophyton mentagrophytes dan Microsporum persicolor  (Tilley 2016)

Bagaimana cara penularannya?

Sumber penularan dapat berasal dari manusia, hewan lain dan  tanah/lingkungan. Penyebaran penyakit karena adanya kontak langsung dengan lesi ringworm atau dapat secara tidak langsung melalui spora di lingkungan tempat tinggal hewan. Kapang tetap infektif di luar tubuh pet seperti di tanah, jerami, kayu bahkan didalam feses kering.   Kapang akan rusak dan mati  pada suhu tinggi (100 0C).

Penyebaran dermatofitosis semakin cepat jika hewan dilepas kandangkan (tidak diikat atau tidak dikandangkan)(Adzima et al., 2013).

Apa saja gejala dermatofitosis?

Gejala klinis akan muncul setelah 2-4 minggu setelah kontak langsung atau tidak langsung (Tilley 2016). Ringworm di anjing dan kucing menunjukkan gejala klinis berupa bercak merah bersisik melingkar dengan batas yang jelas, kulit yang menebal atau mengeras (hiperkeratosis), bulu menjadi rapuh dan mudah rontok, ada bagian kulit yang menjadi agak pitak atau botak, serta pet sering menggaruk-garuk kulitnya. Jika terkena cakar atau kuku hewan dapat menjadi lebih rapuh dan berwarna lebih putih atau pucat. Lesi-lesi tersebut terdapat di area lokal atau regional seperti daun telinga, wajah, kaki depan, kaki belakang, ekor dan bagian perut (Outerbridge, 2006).

Apa saja faktor resikonya?

Beberapa faktor resiko dermatofitosis, yaitu lingkungan yang lembab dan panas, imunodefisiensi, obesitas, stress, ras hewan terutama yang berbulu panjang, trauma, infestasi ektoparasit dan kondisi diabetes melitus (Tilley 2016).

Waspadai penyakit dermartofitosis di Indonesia karena tingginya pertumbuhan kapang yang disebabkan oleh iklim tropis dan letak geografis yang sangat mendukung.

Bagaimana cara pencegahan & penanganan untuk dermatofitosis?

Vetamers, infeksi penyakit dermatofitosis di pet sebaiknya dicegah sebelum terjadi, yaitu dengan menjaga kelembapan dan kebersihan kulit pet dengan mandi secara rutin, jaga kebersihan lingkungan, berikan makanan yang bergizi dan minum air bersih untuk menjaga sistem kekebalan tubuh serta pastikan kebersihan  alat – alat yang digunakan.

Vetamers jika hendak memandikan pet harus menggunakan sampo yang diformulasikan khusus untuk hewan “Fresh Clean”. Fresh Clean  berfungsi untuk mengangkat kulit mati dan minyak yang berlebihan di  kulit pet  sehingga kulit menjadi bersih, tidak kering dan merah. Sedangkan pakan yang diberikan bersifat nonalargenik dengan protein yang sesuai kebutuhan pet. Serta untuk mendukung kesehatan kulit dan bulu pet Vetamers tidak boleh lupa untuk memberikan supplemen “Fish O”

Jika ternyata pet menunjukkan gejala ringworm di 1 spot/area untuk pertolongan pertama dapat diberikan salep “Ketovar”.  Salep Ketovar mengandung ketokonazole 2 % yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan kapang. Selain itu dilengkapi dengan Vitamin E yang dapat mempercepat proses persembuhan kulit dan bulu. Dan jika ringworm sudah menyebar  sebaiknya segera kedokter. Dokter hewan akan melalukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang secara mikroskopis dengan KOH serta wood lamp untuk melihat pendar dari kapang.Terapi yang akan diberikan dokter hewan obat anti kapang yang bersifat sistemik

Waspadai Dermatofiosis! Basmi kapang  sampai Tuntas…..

Reference

Adzima V, Jamin F, dan Abrar M. 2013. Isolasi Dan Identifikasi Kapang Penyebab
Dermatofitosis Pada Anjing Di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal Medika
Veterinaria. 7 (1) : 46-47

Outerbridge CA. 2006. Mycologic Disorders of the Skin. Clin Tech Smal Anim Pract
(21):128-134

Tilley LP, Francis WKS Jr. 2016. Blackwell’s Five Minute Veterinary Consult: Canine And Feline. Ed 6 John Wiley &Sons, Inc. Oxford

Kenali  Urolithiasis Pada Pet

Kenali Urolithiasis Pada Pet

Kenali  Urolithiasis pada pet

Vetamers apakah pernah memperhatikan pet menunjukkan tanda-tanda kesakitan pada saat buang air kecil, kencing sedikit-sedikit atau tidak dapat kencing, dilakukan di tempat lain selain litter box atau sembarang tempat, urin berdarah dan menjilati daerah genital. Maka kita perlu curigai  adanya penyakit di sistem urinari/ perkencingan.

Kucing dan anjing sangat rentan terhadap gangguan sistem perkencingan bagian bawah yang biasa disebut Lower Urinary Tractus Disease (LUTD) yang meliputi vesika urinaria dan urethra.Pet akan menunjukkan adanya perubahan perilaku maka “Vetamers” harus segera datang ke dokter hewan agar dapat segera ditangani.Penyakit gangguan sistem urinaria yang paling sering muncul adalah urolithiasis.Dan kasus ini di kucing dan anjing jantan dapat berulang  sekitar 6 bulan kemudian.

Urolitiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya urolit atau kalkuli (batu), kristal ataupun sedimen yang berlebihan dalam saluran urinaria. Sama seperti batu pada manusia, batu kristal ini bisa berada di manapun dalam saluran urinasi di anjing, seperti pada ginjal, ureter, atau bisa ditemukan di kandung kemih

Apa sih penyebabnya?

Faktor utama yang mempengaruhi pembentukkan kristalisasi mineral dan urolit adalah derajat saturasi urin dengan mineral tertentu.Semakin tinggi derajat saturasi urin, semakin besar kemungkinan terjadinya kristalisasi dan perkembangan kristal. Oversaturasi dapat disebabkan oleh peningkatan ekskresi kristal oleh ginjal dan reabsorpsi air di tubuli renalis ginjal sehingga konsentrasi dan pH urin berubah menjadi lebih pekat dan asam. Beberapa mineral penyusun urolithiasis seperti struvite, kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, dan cystine.

Faktor prediposisi

Faktor prediposisi terjadinya urolithiasis di pet seperti adanya infeksi traktus urinari, diet pakan, pola minum, pola tidur, jenis kelamin, ras, umur, obesitas dan lingkungan.Kasus urolithiasis umumnya terjadi pada jantan (73%) dan betina (55%) diduga karena adanya pengaruh hormon testosteron.Serta banyak terjadi pada usia dewasa dibanding usia tua. Beberapa ras anjing yang lebih sering mengalami urolithiasis seperti shih tzu, mini poodle, yorkshire terrier dan miniature schnauzer. Sedangkan ras di kucing seperti himalaya, persia dan burmese.

Kebiasaan diet seperti intake makanan yang tinggi sodium dan oksalat serta pemberian dry food yang diberikan sepanjang hari atau adlibitum akan lebih mudah terjadinya kristalisasi jika dibandingkan dengan menggunakan makanan basah karena dapat  membantu mengencerkan urine  dan mencegah penumpukan mineral. Pet yang dikastrasi dan ovary histerektomi (OH) memiliki resiko lebih besar. Serta pet yang mengalami obesitas dan malas bergerak memiliki insidensi LUTD yang lebih besar

Gejala klinis

Gejala klinis pet yang mengalami gangguan sistem perkencingan yaitu disuria (hewan menunjukkan tanda-tanda nyeri pada saat urinasi), stranguria (susah kencing), polakisuria (kencing sedikit-sedikit dan sering), periuria merupakan urinasi di tempat lain selain litter box (urinasi di sembarang tempat), hematuria (adanya darah dalam urine) dan menjilati daerah perineum atau daerah genital. Pet yang mengalami obstruksi urethra komplit akan menunjukkan tanda muntah, kelemahan, perut yang menegang dan sakit bila dipalpasi. Bila penyumbatan telah berlangsung lama akan terlihat tanda depresi, lesu, demam, anoreksia atau hilangnya nafsu makan dan diikuti oleh tanda uremia (keracunan ureum).

Treatment & Care

Jika “Vetamers” menemukan adanya gejala – gejala yang dicurigai mengarah urolithiasis segera dibawa ke dokter hewan terdekat agar tidak membahayakan kondisi pet (keracunan ureum). Dokter hewan akan membantu agar urin tidak tersumbat dan lancar dengan pemasangan kateter ‘’Unicath”  sementara dan mengidentifikasi penyebab kasus tersebut. Selain itu untuk mempercepat  penyembuhan dapat diberikan suplemen berupa asam amino “Aminavast”. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan “Vetamers“ dengan merubah pola diet dan frekuensi minum pet dengan membiasakan untuk banyak minum air dan membiarkan mereka sering buang air kecil. Pemberian makanan khusus serta suplemen asam amino juga dapat membantu kerja fungsi sistem urinari sehingga dapat menjaga pH urin dan mencegah pembentukan batu.

Reference

Hostutler RA, Chew DJ, DiBartola SP. 2005. Recent Concepts In Feline Lower Urinary Tract Disease. Veterinary Clinics Small Animal. 35:147-170

Tilley LP, Francis WKS Jr. 2016. Blackwell’s Five Minute Veterinary Consult: Canine And Feline. Ed 6 John Wiley &Sons, Inc.. Oxford

 

 

No More “PITES” Caplak !!!!!

No More “PITES” Caplak !!!!!

”Vetamers” pasti pernah melihat anjing menggaruk  dengan kakinya,  menggigit dan menggesekkan badannya karena rasa gatal. Rasa gatal atau ruam kemerahan pada pet disebabkan berbagai macam, salah satunya oleh adanya infestasi ektoparasit seperti caplak, pinjal dan kutu.

Apakah “Vetamers” pernah menemukan ektoparasit yang berbentuk bulat, licin, berwarna abu-abu hingga kecokelatan di permukaan kulit dan disela – sela bulu pet? Mungkin saja itu adalah caplak yang sedang  menghisap darah hewan kesayanganmu.

Brown dog tick (Rhipicephalus sanguineus) merupakan caplak yang paling populer di  Indonesia yang dapat menyebabkan tick dermatitis seperti gatal dan ruam kemerahan di kulit.  Caplak dapat menempel di seluruh bagian tubuh hewan, tetapi lebih menyukai area dengan sedikit rambut, lembab dan berkulit tipis seperti wajah, telinga, ketiak dan sela-sela jari.  Selain itu caplak dapat berada dilingkungan sekitar pet  seperti kandang, rumput dan karpet1.

Saat infestasi berat gigitan caplak dapat menyebabkan komplikasi berupa anemia, paralisis dan menimbulkan abses di lokasi gigitan. Serta waspadai caplak sebagai penular patogen penyebab tick-borne diseases (TBD) seperti Babesiosis, Ehrlichiosis, Borreliosis, dan Anaplasmosis yang dapat menginfeksi hewan kesayangan Vetamers2.

Kasus TBD “ Babesiosis”  disebabkan oleh agen infeksi protozoa Babesia sp.  yang ditularkan melalui air liur caplak. Gejala yang dapat ditimbulkan dari ringan  hingga berat seperti kelemahan, demam, muntah, dan tidak mau makan hingga urin berwarna merah kecokelatan, anemia, dan gagal ginjal2.

Caplak dari hewan kesayangan juga dapat menggigit dan menularkan penyakit pada pemilik atau manusia. Lyme disease, nama lain dari Borreliosis, merupakan TBD yang bersifat zoonosis atau dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Begitu pula dengan Rocky Mountain Spotted Fever dan Tularemia2,3.

Pencegahan yang dapat dilakukan seperti menjaga kebersihan pet dan lingkungan serta pastikan asupan nutrisi terjaga. Jika ternyata pet sudah terdapat caplak…no panik…. Segera berikan obat anti caplak, ambil caplak dengan pinset dan rendam ke dalam alkohol (so,no pites ya Vetamers), pet di mandikan dengan sampo anti caplak dan bersihkan lingkungan (sela – sela kandang) dengan insektisida. Jika mulai ditemukan infestasi yang berat dan adanya gejala TBD  seperti paralisis, muntah atau urin merah segera dilakukan pengecekan ke dokter hewan terdekat.

Vetamers, jika pet terinfeksi caplak kami punya solusinya dengan memberikan obat anti caplak secara topikal ”MECTIVAR” dan atau dapat di mandikan dengan sampo anti caplak FRESH CLEAN TICK and FLEA seminggu sekali. Juga pastikan  kebersihan lingkungan dan peralatan yang digunakan bebas dari caplak dan telur caplak  dengan menggunakan insektisida DELTAMED yang mengandung deltametrin 2.5%.

So Vetamers  husss…. Hempaskan caplak dari pet ….aman dan nyaman deh…

Reference

  • Sinaga BV, Nova H. Prevalensi dan Intensitas Ektoparasit pada Anjing Peliharaan (Canis Famililiaris) di Kalimantan Timur, Indonesia. Jurnal Bioterdidik Wahana Ekspresi Ilmiah UNILA. Vol 7, No 5(2019).
  • Taylor MA, Coop RL, Wall RL. 2016. Veterinary Parasitilogy. Ed 4. Willey Blackwell. United Kingdom
  • Bowman Dwight. Georgies, Parasitology for Veterinanarians. Ed 10. Philadelpia,USA

 

 

WASPADA VIRUS MENYERANG HEWAN KESAYANGAN

WASPADA VIRUS MENYERANG HEWAN KESAYANGAN

Penyakit akibat virus umumnya mudah menyebar dan sulit untuk diobati. Virus mudah sekali menyebar karena hewan terserang virus dapat mengeluarkan virus baik melalui air liur, muntahan, feses, maupun peralatan yang terkontaminasi. Virus juga dapat bertahan lama di lingkungan. Keterlambatan diagnosa penyakit berakibat fatal bagi hewan, misalnya menyebabkan kematian. Berikut beberapa penyakit virus yang perlu diwaspadai pada hewan kesayangan

Canine Parvovirus (CPV)

Penyakit akibat Canine Parvovirus sering disebut dengan singkatan “Parvo”. Parvovirus sering terjadi pada anak anjing kurang dari 4 minggu, semakin tua umur anjing maka peluang terserang parvovirus semakin menurun. Ciri-ciri hewan terserang parvo yaitu diare berdarah, muntah, lesu, kehilangan nafsu makan. Virus ini dapat menular pada hewan lain melalui kontaminasi feses dan muntahan. Vaksinasi pencegahan parvo dapat dilakukan pada anjing berumur 8-20 minggu, diikuti booster.

Canine Distemper Virus (CDV)

Distemper umum menyerang anak anjing berusia 12-16 minggu atau kurang dari umur tersebut. Penularan virus ini melalui udara. Virus ini menyerang saluran pernapasan, saluran pencernaan dan sistem saraf, sehingga gejala klinis yang muncul tergantung organ-organ terserang. Umumnya gejala-gejala distemper seperti muntah, demam, diare berdarah, gangguan pernafasan dan gangguan saraf. Penyebaran virus ini melalui udara, hewan terinfeksi dapat menularkan virus melalui peralatan makan. Vaksinasi pencegahan distemper dapat dilakukan pada anjing berumur 8-10 minggu, diikuti booster.

Feline Panleukopenia Virus (FPV)

Feline Panleukopenia virus merupakan penyebab distemper pada kucing, orang-orang lebih umum menyebut penyakit ini dengan sebutan “Panleu”. Gejala-gejala yang ditunjukkan kucing FPV yaitu demam tinggi (>40C), kurus, lesu, muntah, dan diare berdarah. Penularan ke hewan lain dapat melalui muntah, urin, feses dan air liur hewan terinfeksi FPV. Vaksinasi pencegahan virus panleukopenia dapat dilakukan pada kucing berumur 6-8 minggu, diikuti booster.

Feline Infectious Peritonitis (FIP)

Feline infectious peritonitis (FIP) merupakan penyakit disebabkan infeksi FCoV yang telah bermutasi menjadi FIPV. FIP menyerang kucing berumur 3 bulan sampai 3 tahun. Gejala klinis FIP yaitu demam, penurunan bobot badan, lemas, adanya pembesaran abdomen, gangguan pernafasan, dan gangguan pencernaan. Vaksinasi pencegahan FIP dapat dilakukan pada kucing berumur 6-8 minggu, diikuti booster.

Diagnosa penyakit virus

            Percayakan pemeriksaan penyakit akibat virus pada dokter hewan. Kemiripan antara gejala-gejala penyakit virus terkadang menyulitkan diagnosa. Selain memperhatikan gejala-gejala yang muncul, dokter hewan juga menggunakan Rapid Testkit untuk meyakinkan virus penyebab penyakit.

Pencegahan penyakit virus

            Langkah pencegahan lebih baik daripada pengobatan, pencegahan juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Vaksinasi termasuk pencegahan, konsultasikan dengan dokter hewan mengenai kondisi hewan kesayangan untuk program vaksinasi. Pencegahan penyebaran virus dapat dilakukan melalui desinfeksi kandang.

APAKAH KUCING BOLEH MINUM SUSU ?

APAKAH KUCING BOLEH MINUM SUSU ?

Beberapa masalah yang sering ditemui di sekitar yaitu induk kucing tidak mau menyusui anak kucing atau anak kucing dibuang tanpa induk, maupun masalah-masalah lain yang menyebabkan anak kucing terlantar. Pemberian susu kemasan manusia untuk anak kucing juga bukan pilihan yang tepat. Susu pengganti atau milk replacer sangat dibutuhkan dalam kegiatan rescue dan berperan penting untuk anak kucing.

Pemberian susu yang tidak cocok untuk kucing dapat menyebabkan diare. Susu yang seharusnya menyehatkan tubuh malah menyebabkan gangguan bagi pencernaan. Jika terjadi diare, nutrisi pada susu akan terbuang karena tidak dapat diserap tubuh. Penting bagi pemilik hewan untuk mengetahui susu yang baik untuk kucing.

  • Susu merupakan sumber pakan yang lengkap dan mudah dicerna untuk anak kucing

Susu mempunyai kandungan nutrisi lengkap seperti protein, kalsium, zat besi, berbagai vitamin, dan nutrisi-nutrisi lain yang mudah diserap tubuh. Susu berperan penting untuk anak kucing sebelum masa penyapihan (masa pengenalan pakan selain susu). Anak kucing hanya dapat minum susu dari induk karena saluran pencernaan anak kucing masih belum berkembang untuk mencerna makanan kompleks seperti daging.

  • Susu kemasan untuk manusia tidak boleh diberikan pada kucing

Kucing suka ketika diberikan susu, namun susu yang disukai kucing belum tentu baik untuk tubuh kucing.  Jenis gula susu laktosa pada susu sapi lebih tinggi dibandingkan pada susu kucing. Kadar laktosa yang terlalu tinggi dapat menyebabkan diare pada kucing.

  • Semakin kucing bertambah umur, semakin berkurang kemampuan untuk mencerna susu

Sebelum dicerna tubuh, laktosa harus dipecah menjadi gula sederhana. Pemecahan laktosa dilakukan dengan bantuan enzim laktase. Produksi enzim laktase pada kucing menurun setelah masa penyapihan, bahkan beberapa kucing dewasa tidak memiliki enzim laktase. Tidak adanya enzim laktase membatasi kemampuan kucing untuk mencerna susu sering disebut laktosa intoleran.

  • Susu khusus kucing memiliki kadar laktosa lebih rendah atau bahkan bebas laktosa

Susu khusus kucing berasal dari susu sapi atau kambing yang telah diproses sehingga mempunyai kandungan rendah laktosa atau bebas laktosa. Kandungan laktosa yang rendah menurunkan peluang diare pada kucing.

  • Diare terjadi pada kucing yang tidak cocok dengan susu

Diare terjadi sebagai reaksi akibat kucing tidak dapat mencerna susu. Gejala diare juga terjadi pada kucing yang mengalami laktosa intoleran. Ketika gejala ini muncul setelah pemberian susu, pemilik hewan harus menghentikan pemberian susu tersebut.

Susu MilkyVar merupakan rekomendasi susu kucing, nutrisi-nutrisi yang dikandung tidak menyebabkan gangguan pencernaan dan aman bagi kucing. Kesehatan kucing terjaga dalam kenikmatan susu.

TIPS MEMANDIKAN KUCING

TIPS MEMANDIKAN KUCING

Apakah kucing perlu mandi?

            Secara alami, kucing tidak terlalu membutuhkan mandi. Kucing merupakan hewan yang senang menjaga kebersihan diri.  Kucing yang sehat disela-sela waktu istirahatnya selalu melakukan self-grooming. Hal tersebut dilakukan agar rambut kucing selalu bersih. Kebutuhan kucing terhadap mandi berbeda-beda antara satu kucing dengan kucing lainnya, tergantung keadaan rambut kucing. Namun jika diperlukan, kucing dapat dimandikan 1x/2 minggu atau 1x/bulan. Terlalu sering memandikan kucing dikhawatirkan menjadikan kulit lebih kering.

Kenapa harus memandikan kucing?

  • Kucing yang sering bermain di luar rumah lebih membutuhkan mandi dibanding kucing yang sering di dalam rumah.
  • Agar rambut kucing bersih dari debu atau bahan bahan lain yang tidak sengaja menempel di rambut.
  • Rambut hewan yang bersih dapat mengurangi alergi pada pemilik hewan.
  • Mencegah dan mengobati serangan parasit kulit.

Bagaimana cara memandikan kucing?

  1. Siapkan sampo khusus kucing

Kulit hewan dan manusia terdapat perbedaan pH. Komponen penyusun sampo hewan disesuaikan dengan kondisi kulit hewan, maka dari itu tidak dianjurkan memandikan hewan dengan produk sampo manusia. Penggunaan sampo manusia pada hewan dapat mengiritasi kulit hewan karena hewan mempunyai lapisan kulit lebih tipis dibandingkan pada manusia. Gunakan Fresh Clean shampoo khusus hewan peliharaan anda, tersedia berbagai varian aroma yang harum menyegarkan.

  1. Siapkan air hangat pada kamar mandi, basahi badan kucing dengan air hangat

Kucing lebih nyaman saat dimandikan dengan air hangat dibandingkan air dingin karena perbedaan suhu kulit dan air tidak terlalu besar.

  1. Tuangkan sampo pada kucing

Sampo dituangkan sedikit demi sedikit  dari leher sampai ekor, dan bagian perut. Hindari bagian mata dan telinga. Sampo diusap sambil dipijat perlahan.

  1. Selalu berhati-hati terhadap gigitan kucing

Menggigit merupakan reaksi kucing yang takut dimandikan. Maka dari itu selalu waspada saat memandikan kucing. Jika terkena gigitan, bersihkan luka gigitan dengan antiseptik

  1. Bilas badan kucing

Bilas badan kucing sampo dan busa menggunakan air hangat sampai bersih.

  1. Keringkan rambut kucing

Rambut basah kucing dikeringkan dengan handuk sambil diusap perlahan. Gunakan hairdryer agar rambut kucing cepat kering. Pastikan rambut kucing kering sempurna untuk menghindari masalah pada kulit kucing, misalnya jamur.

 

PENGENALAN SCABIES DAN BAHAYANYA

PENGENALAN SCABIES DAN BAHAYANYA

Apa itu scabies?

Scabies merupakan penyakit kulit menular akibat tungau penyebab scabies.

Apa yang menyebabkan scabies?

            Scabies disebabkan oleh tungau Notoedres cati pada kucing, sedangkan pada anjing disebabkan tungau Sarcoptes scabiei var. canis, tetapi S. scabiei juga dapat menyerang kucing. Tungau-tungau scabies tidak kasat mata dan hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.

Apa saja gejala scabies?

            Gejala-gejala scabies pada hewan peliharaan meliputi sensasi gatal yang luar biasa, sering menggaruk, kulit kemerahan, rambut rontok, adanya kerak pada kulit. Luka scabies menyerang daerah telinga, kepala, wajah, dan leher tetapi luka juga dapat tersebar ke bagian tubuh lainnya. Luka scabies dapat meluas atau bahkan menjadi target infeksi bakteri jika scabies tidak dirawat dengan baik.

Hewan seperti apa yang beresiko terserang scabies?

            Hewan peliharaan dengan kepadatan tinggi dan sanitasi rendah misalnya pada penampungan (shelter).

Kenapa hewan scabies merasa gatal?

            Tungau scabies pada hewan hidup dengan membuat terowongan dan bertelur di lapisan atas kulit. Rasa gatal timbul sebagai reaksi dari aktivitas tungau tersebut.

Bagaimana penularan scabies pada hewan kesayangan?

Scabies dapat menular dari satu hewan ke hewan lain melalui sentuhan.

Emang apa sih bahaya scabies?

            Scabies berbahaya karena tidak hanya menular pada hewan, tetapi juga dapat menular pada manusia (zoonosis). Manusia yang tertular scabies akan menunjukkan gejala-gejala seperti scabies pada hewan. Pemilik hewan juga dapat tertular karena tidak mencuci tangan setelah memegang hewan scabies, pemilik bisa juga tertular karena berbagi tempat tidur dengan hewan.

Bagaimana cara mengetahui hewan positif scabies atau tidak?

            Pemeriksaan scabies dilakukan oleh dokter hewan dengan melakukan kerokan kulit. Hasil positif jika ditemukan tungau pada kerokan kulit.

Pengobatannya bagaimana dan berapa lama?

Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat obatan mengandung anti scabies seperti ivermectin, selamectin, dan moxidectin. Selain obat-obatan scabies juga diperlukan obat-obatan antiperadangan, antibiotik, dan vitamin untuk mempercepat persembuhan luka pada kulit. Pengobatan dilakukan sampai hasil kerokan kulit negatif scabies. Lama pengobatan tergantung keparahan scabies, lama pengobatan bisa sampai 1-2 bulan di bawah pengawasan dokter hewan.

Bagaimana pencegahan penularan scabies?

Pencegahan penularan scabies dapat dilakukan dengan memperhatikan kepadatan hewan dan kebersihan kandang. Pemisahan hewan sehat dan sakit juga dapat menghindari penularan scabies. Pemilik hewan harus menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan dengan baik agar tidak tertular scabies dari hewan.

 

SEBERAPA TAHU KAMU TENTANG PROBIOTIK UNTUK HEWAN KESAYANGAN??

SEBERAPA TAHU KAMU TENTANG PROBIOTIK UNTUK HEWAN KESAYANGAN??

Saluran pencernaan merupakan tempat hidup bagi mikroflora (bakteri normal usus), mikroflora berfungsi membantu proses pencernaan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan. Diare merupakan gejala umum yang muncul akibat gangguan saluran pencernaan. Gangguan pencernaan terjadi karena adanya ketidakseimbangan bakteri normal usus dan peningkatan bakteri berbahaya sehingga fungsi pencernaan terganggu.

Probiotik menawarkan manfaat bagi hewan kesayangan, berikut informasi selengkapnya mengenai probiotik

  1. Apa itu probiotik?

Probiotik adalah mikroorganisme hidup jika diberikan jumlah yang cukup mempunyai manfaat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Probiotik dapat berupa bakteri, kapang atau khamir. Contoh probiotik yaitu yogurt.

  1. Apakah probiotik dapat berisi lebih dari satu jenis mikroorganisme?

Bisa. Probiotik dapat berisi 1 jenis bakteri saja, atau berisi lebih dari 1 jenis bakteri, bahkan ada probiotik yang berisi bukan dari jenis bakteri saja.

Misalnya probiotik dapat berisi bakteri Lactobacillus sp. saja, ada probiotik berisi bakteri Lactobacillus sp. dan bakteri lain, atau probiotik berisi bakteri Lactobacillus sp. dan khamir. Banyak mikroorganisme yang digunakan tergantung jenis produk probiotik.

  1. Bakteri probiotik berasal dari mana?

Bakteri probiotik dapat berasal dari mikroflora normal saluran pencernaan maupun tidak, namun bakteri probiotik harus mempunyai kemampuan untuk bertahan dari enzim pencernaan sehingga dapat memberi manfaat untuk mikroflora pencernaan.

  1. Bagaimana kerja probiotik?

Probiotik berperan dalam menyeimbangkan bakteri normal usus dan meningkatkan bakteri menguntungkan jika terdapat gangguan di saluran pencernaan.

  1. Apakah probiotik dapat dikonsumsi saat hewan diare?

Konsumsi probiotik saat diare dapat menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya saat diare sehingga bakteri normal usus seimbang kembali, konsumsi probiotik dapat memperbaiki konsistensi feses.

  1. Apa pentingnya minum probiotik pada hewan kesayangan?

Konsumsi probiotik dapat mencegah gangguan saluran pencernaan sebagai langkah pencegahan penyakit. Probiotik juga meningkatkan kekebalan imun melalui peningkatan kekebalan saluran pencernaan.

Jika hewan kesayanganmu  ingin merasakan manfaat penuh dari probiotik, atur pakan hewan peliharaanmu dan tambahkan probiotik kedalamnya. Kamu dapat menambahkah Probiovar sebagai list probiotik untuk hewan kesayangan.

KENAPA OMEGA 3 DAN OMEGA 6 PENTING UNTUK HEWAN?

KENAPA OMEGA 3 DAN OMEGA 6 PENTING UNTUK HEWAN?

Omega 3 dan omega 6 termasuk asam lemak esensial golongan asam lemak tak jenuh majemuk. Asam  lemak esensial ini merupakan komponen pembentuk sel untuk menjaga struktur dan fung si normal sel. Kecukupan kandungan omega 3 dan omega 6 sangat penting, khususnya pada hewan kesayangan. Asam lemak esensial mempunyai banyak manfaat dan sayang sekali jika dilewatkan, berikut ulasan mengenai omega 3 dan omega 6.

  • Kenapa omega 3 dan omega 6 penting untuk hewan kesayangan?

Anjing dan kucing tidak mampu menghasilkan asam lemak esensial dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, sehingga diperlukan asupan dari luar agar kebutuhan tubuh terpenuhi.

  • Apa sumber makanan yang mengandung omega 3?

Minyak ikan, ikan laut (salmon, makarel, trout).

  • Apa manfaat omega 3?
  • Menjaga kesehatan kulit dan rambut
  • Kesehatan mata dan perkembangan saraf
  • Menjaga kesehatan organ jantung, ginjal dan sendi
  • Apa sumber makanan yang mengandung omega 6?

Minyak nabati (minyak jagung, minyak kedelai), produk daging

  • Apa manfaat omega 6?
  • Menjaga kesehatan kulit dan rambut
  • Menjaga reproduksi
  • Meningkatkan kekebalan tubuh
  • Bagaimana cara mengetahui pakan hewan peliharaan telah mengandung omega 3 dan omega 6?

Kandungan sumber omega 3 (EPA dan DHA) dan omega 6 dapat dilihat di komposisi bahan pakan dan konsultasikan kecukupan asam lemak esensial dengan dokter hewan. Jika kebutuhan asam lemak esensial kurang, penambahan suplemen seperti minyak ikan bisa dilakukan. Minyak ikan Fish O plus mengandung omega 3 dan omega 6, dapatkan manfaatnya dalam balutan softgel utuh.