tunasdayavetama.com
Mengupas Perbedaan Infeksi Scabies dan Jamur pada Kucing

9 Dari 10 Pet Owner Sering Salah Kaprah!!!Mengupas Perbedaan Infeksi Scabies dan Jamur pada Kucing: Mengenali Gejala dan Solusi Terbaik

Kucing kesayangan kita tentu bisa mengalami masalah kulit, seperti ruam atau gatal-gatal yang mengarah ke gejala yaitu Infeksi Scabies dan Jamur. Meskipun keduanya dapat menyebabkan masalah pada kulit kucing, namun keduanya berbeda penyebab sehingga pengobatannya juga akan berbeda. 

Infeksi scabies dan jamur merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada kucing. Penyakit ini sangat mudah menular dari satu kucing ke kucing yang lain bahkan ke manusia, sehingga sangat merugikan dan dapat berakibat fatal bila tidak diobati dengan tepat. 

Jadi, sebenarnya apa sih perbedaan dari kedua infeksi kulit tersebut? Mari kita simak penjelasan berikut:

Penyebab Infeksi Scabies dan Jamur

Infeksi Scabies atau Scabiosis pada kucing disebabkan oleh tungau kecil bernama Notoedres cati yang kadang juga disebut tungau scabie. Parasit ini menginfeksi kucing pada segala usia, ras, dan warna, baik jantan maupun betina dan paling sering menginfeksi anak kucing. Penularan akan lebih mudah terjadi di dalam rumah yang memiliki berbagai jenis kucing.  

Tungau ini memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga perlu bantuan microskop untuk melihatnya. Berikut gambaran tungau Notoedres cati dilihat dengan bantuan mikroskop.

Gambar Tungau Notoedres cati penyebab Scabies pada kucing

Sedangkan Infeksi Jamur atau Dermatofitosis atau yang lebih sering dikenal dengan Ringworm adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kapang dermatofita dan termasuk dalam genus dermatofita, diantaranya yaitu Microsporum sp, Trychophyton sp, dan Epidermophyton sp. Spesies kapang dermatofita yang paling sering menginfeksi kucing yaitu Microsporum canis. Kapang dermatofita menginfeksi kulit bagian terluar (superficial) yang memiliki keratin seperti epidermis kulit, rambut, kuku dan tanduk. Kucing berusia di bawah empat bulan memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi dermatofitosis, hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna.

Microsporum canis penyebab Ringworm pada kucing

Gejala Infeksi Scabies dan Jamur

Gejala yang muncul jika kucing kamu mengalami infeksi scabies yaitu rasa gatal yang sangat sehinga kucing terus menerus menggaruk area yang terinfeksi. Akibatnya area tersebut mengalami kebotakan, keropeng atau berkerak dan luka Jika sudah terlalu parah akan menyebabkan penurunan nafsu makan. 

Awal infeksi, terdapat area yang menjadi kesukaan tungau Notoedres cati ini yaitu daerah kepala, telinga, dan leher. Namun, jika infeksi tidak segera diobati maka gejala yang muncul akan menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti bagian perut, dada, dan kaki, siku bahkan ke seluruh bagian tubuh.

Gambar Kucing dengan gejala scabies yang muncul pada area wajah dan telinga (kebotakan dan berkerak)

Sedangkan gejala infeksi jamur atau ringworm akan terlihat adanya  bulatan dengan batasan merah yang jelas seperti cincin. Selain itu, gejala yang akan muncul juga yaitu terjadi gatal, kebotakan, bersisik dan berkerak. Gejala sering muncul di daerah badan, wajah, kaki, telinga, dan ekor. Infeksi jamur juga di pengaruhi oleh musim, terutama musim hujan. Saat musim hujan lingkungan menjadi lembab sehingga jamur akan mudah tumbuh dan berkembang dengan cepat. 

Gambar Kucing dengan gejala Ringworm yang muncul pada area tubuh (Lesi berbentuk bulat dengan batas kemerahan yang jelas)

Cara pengobatan Infeksi Scabies dan Jamur

Infeksi Scabies disebabkan oleh tungau sehingga untuk pengobatan yang tepat yaitu dengan pemberian obat-obatan anti-parasite yang mengandung ivermectine. Produk yang banyak digunakan oleh dokter hewan dan direkomendasikan untuk Pet Owner adalah Scabivar. Scabivar merupakan solusi terbaik untuk mengatasi infeksi scabies pada kucing, dengan kandungan ivermectine yang memiliki spektrum luas untuk membasmi parasit yang ada di tubuh kucing, sehingga infeksi scabies pada kucing akan segera teratasi dan tidak menyebar serta menular ke kucing lainnya. Selain itu Scabivar juga mengandung Omega-3, Omega-6 dan vitamin yang berguna untuk memperbaiki kulit dan rambut yang rusak akibat serangan scabies pada kucing, sehingga kucing kamu akan kembali pada kulit dan rambut yang sehat dan terhindar dari infeksi Scabies.

Gambar Scabivar: solusi untuk mengatasi scabies pada kucing

Sementara Infeksi jamur diatasi dengan dengan pemberian obat yang memiliki kandungan anti-jamur seperti ketoconazole. Anti jamur yang bagus dan mudah diaplikasikan dalam bentuk salep atau krim. Krim anti-jamur yang digunakan banyak dokter hewan dan direkomendasikan untuk pet owner adalah Ketovar. Ketovar merupakan krim anti jamur yang dapat menjadi solusi terbaik masalah infeksi jamur pada kucing. Kandungan ketoconazole dan vitamin E pada ketovar tidak hanya membasmi infeksi namun dapat membantu regenerasi kulit yang rusak akibat infeksi jamur, sehingga kulit dan rambut kucing kamu akan tumbuh dengan sehat kembali.                        

 Gambar Ketovar:  solusi mengatasi infeksi jamur pada anabul 

Nah Pawrents, berikut perbedaan yang bisa kalian amati dari infeksi scabies dan jamur. Langkah selanjutnya adalah segera merawat kucing kamu dengan saran yang telah diberikan. Karena jika terlambat, akan memperparah infeksi yang terjadi dan akan berakibat fatal. Selain itu, infeksi scabies dan jamur dapat menular ke manusia sehingga Pawrents harus melakukan pengobatan dan perawatan yang tepat. Jangan ragu juga untuk menghubungi Dokter Hewan terdekat jika terjadi infeksi sekunder lainnya. Berikut info mengenai perbedaan infeksi Scabies dan Jamur. Semoga bermanfaat Pawrents!

Bagikan Artikel

Recent Post

Follow for more

Artikel Lainnya