tunasdayavetama.com
Mengenal Jenis-jenis dan Penyebab Diare pada Anjing dan Kucing

Mengenal Jenis-jenis dan Penyebab Diare pada Anjing dan Kucing: Ketahui Tanda-tanda dan Penanganannya!

Diare adalah masalah umum yang sering dialami oleh anjing dan kucing. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu kesehatan hewan peliharaan kita. Mengenali jenis-jenis diare yang mungkin terjadi pada anjing dan kucing sangat penting untuk dapat mengatasi masalah tersebut dengan tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis dan penyebab diare yang umum pada hewan kesayangan kita, beserta tanda-tanda dan penanganannya, sehingga Pawrents dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan hewan kesayangan kamu.

Berikut jenis-jenis diare yang sering dialami anabul:

1. Diare Akut

Diare akut adalah jenis diare yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat yaitu 1 sampai 2 hari. Biasanya, diare akut disebabkan oleh infeksi, perubahan makanan, atau paparan terhadap bahan beracun. Tanda-tanda diare akut meliputi feses yang encer, frekuensi buang air besar yang meningkat, dan mungkin disertai dengan muntah. Penanganan diare akut melibatkan pemberian cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi, menjaga makanan dengan pola makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala.

2. Diare Kronis

Diare kronis adalah jenis diare yang berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari dua minggu. Diare ini dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti alergi makanan, penyakit pencernaan, gangguan pada organ pencernaan atau yang berkaitan dengan pencernaan atau masalah hormonal. Tanda-tanda diare kronis meliputi feses yang encer atau berair secara terus-menerus, penurunan berat badan, muntah, dan nafsu makan yang berkurang. Penanganan diare kronis melibatkan identifikasi dan penanganan penyebab mendasarinya, termasuk perubahan pola makan, pemberian obat-obatan yang diresepkan, dan pengelolaan penyakit yang mendasarinya. Pawrents sekarang sudah tahu jenis diare yang sering terjadi pada anabul. Selanjutnya artikel ini akan menjelaskan penyebab diare yang umum terjadi pada anjing dan kucing.

3. Perubahan Pola Makan

Saat mengenalkan makanan baru atau mengubah diet secara drastis, anjing dan kucing dapat mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan diare. Perubahan makanan yang tidak terencana atau pemberian makanan manusia yang tidak sesuai juga dapat menjadi penyebab diare pada hewan peliharaan. Penting untuk memperkenalkan perubahan makanan secara perlahan dan memastikan bahwa diet yang diberikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan toleransi pencernaan hewan. Hal ini dikarenakan, pencernaan kucing butuh beradaptasi baik secara mekanis maupun enzimatis, sehingga jika pergantian pakan secara drastis akan menyebabkan diare.

4. Stres dan Kecemasan

Anjing dan kucing yang mengalami stres atau kecemasan yang berlebihan dapat mengalami gangguan pada sistem pencernaan mereka. Perubahan lingkungan, kehadiran hewan peliharaan baru, perubahan rutinitas, atau kehilangan anggota keluarga dapat menjadi pemicu stres yang berdampak pada pencernaan. Hal ini disebabkan karena adanya pelepasan hormon kortisol dan adrenalin sehingga kerja pencernaan melambat dan tidak bekerja dengan baik, selain itu sres juga mempengaruhi keseimbangan bakteri yang ada di pencernaan, tingkat stres yang tinggi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan lebih banyak bakteri tidak sehat yang berakibat mempengaruhi proses mencerna makanan dan menyebabkan diare. Mengenali faktor pemicu stres dan memberikan lingkungan yang stabil dan nyaman bagi hewan peliharaan kamu dapat membantu mencegah diare yang disebabkan oleh faktor emosional.

5. Infeksi Bakteri dan Virus

Infeksi bakteri atau virus yang menyerang saluran pencernaan merupakan agen penyebab diare yang paling umum terjadi. Bakteri yang sering menyerang saluran pencernaan anjing dan kucing diantaranya Salmonella spp, Campylobacter spp, Helicobacter spp, Eschericia coli yang biasanya menimbulkan diare berdarah. Sedangkan Virus yang sering menyerang anjing dan kucing diantaranya Feline Panleukopenia Virus, Feline Corona Virus, Canine Parvo Virus yang menimbulkan gejala diare disertai muntah. Kontak dengan hewan yang sakit atau terpapar lingkungan yang tidak bersih dapat memperbesar risiko infeksi. Vaksinasi yang tepat, menjaga kebersihan, dan menghindari paparan terhadap hewan atau lingkungan yang berpotensi membawa penyakit dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan diare.

6. Infeksi Parasit

Infeksi parasit juga dapat menyerang anjing dan kucing yang mengakibatkan terjadinya diare. Parasit jenis cacing yang sering menginfeksi anjing dan kucing diantaranya Ancylostoma/Uncinaria, Trichuris vulpis (anjing), Strongyloides, Dirofilaria immitis,  Toxocara spp., Toxascaris leonina, Ollulanus tricuspis (kucing), dan Physaloptera spp. serta protozoa pencernaan seperti Giardia spp., Cystoisospora spp., Cryptosporidium spp., and Tritrichomonas foetus. Infeksi parasit ini selain menyebabkan diare juga akan mengakibatkan muntah, malnutrisi, serta anemia jika tidak segera diobati. Pemberian obat cacing secara rutin 1 bulan sekali dapat mengurangi resiko terjadinya diare yang disebabkan oleh parasit. Menjaga kebersihan lingkungan juga merupakan salah satu pencegahan yang harus selalu dilakukan untuk mencegah infeksi pada anjing dan kucing.

7. Penyakit pada Saluran Pencernaan

Penyakit pada saluran pencernaan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya diare pada anjing dan kucing. Berbagai penyakit yang menyebabkan diare diantaranya Gastroenteritis hemoragi yang menyebabkan diare dan muntah, Colitis yaitu radang pada usus besar yang menyebabkan diare yang disertai darah segar dan lendir, Inflammatory bowel disease (IBD) yaitu peradangan kronis pada usus dan menyebabkan diare kronis, serta penyumbatan usus yang menyebabkan diare dan muntah serta sakit pada perut. Untuk memastikan diagnosa dari penyakit saluran pencernaan ini membutuhkan berbagai pemeriksaan lanjutan dengan alat penunjang diagnosa seperti pemeriksaan hematology, kimia darah, ultrasonography, radiography, colonoscopy dan pemeriksaan lainnya mengikuti arahan dokter hewan.

Diare pada anjing dan kucing dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda. Mengenali jenis-jenis diare dan penyebab yang mendasarinya adalah langkah pertama dalam penanganan yang efektif. Saat anjing dan kucing mengalami diare penanganan pertama yang harus kamu lakukan yaitu menjaga cairannya agar tetap tercukupi sehingga tidak mengalami dehidrasi, pastikan anjing dan kucing tetap mendapatkan minum air bersih yang bersih dan cukup, berikan makanan basah sedikit demi sedikit, selain itu untuk membantu menghentikan diarenya yaitu dengan memberikan probiotik. Probiotik adalah bakteri baik untuk usus dan bermanfaat untuk mengobati diare bagi anjing dan kucing. Probiotik bekerja dengan menambahkan bakteri baik pada usus dan mengikat bakteri jahat. Pastikan untuk memberikan Probiovar probiotik alami khusus untuk hewan dengan kandungan yang sudah disesuaikan dengan pencernaan anjing dan kucing sehingga aman dan efektif menghentikan diare.

Gambar Probiovar probiotik alami untuk anjing dan kucing

Jika hewan peliharaan kamu mengalami diare yang berkepanjangan, disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan seperti dehidrasi, kehilangan nafsu makan, atau feses berdarah dalam jang waktu yang panjang, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Selalu perhatikan kesehatan pencernaan hewan peliharaan kamu dan berikan perawatan yang diperlukan untuk menjaga kebahagiaan dan kesejahteraan mereka.

Oleh:
drh Puspita Dwi Laudiyah
Product Specialist 

Bagikan Artikel

Recent Post

Follow for more

Artikel Lainnya